​​

Penting! Ketahui Beda Bisnis vs Dagang


Masa pandemi 3 tahun belakangan ini berimbas pada banyak bisnis yang mengalami kemunduran dengan ditandai banyaknya pengurangan karyawan. Di pemberitaan yang sering kita baca, muncul 'trend' orang yang mulai "berbisnis" setelah di-PHK oleh perusahaan tempatnya bekerja.

Kali ini, kita akan kupas apakah penyematan istilah "bisnis" yang digunakan oleh banyak orang itu sudah tepat? atau jangan-jangan yang dilakukan itu adalah dagang?

Logika unik dari contoh kasus di atas, jika memang seorang karyawan pintar berbisnis, mengapa dia harus bekerja pada orang lain, dan tiba-tiba jadi punya bisnis setelah PHK?

Kalau pemikiran sempit kita mengasosiasikan bisnis adalah ketika usaha kita mendapatkan uang, maka tukang parkir di halaman minimarket itu juga bisa disebut sebagai pebisnis. Maka, kita perlu memisahkan penggunaan antara istilah bisnis dengan dagang / jualan. 

Bisnis lebih diartikan pada sebuah usaha yang memiliki skalabilitas tertentu, memiliki perencanaan dan strategi untuk berkembang. Sehingga, jika ada sebuah toko bangunan pinggir jalan yang hanya menjual pasir dan semen, ketika owner memiliki strategi bisnis yang tepat, 10 - 15 tahun kemudian ia akan memiliki sebuah supermarket bangunan yang lengkap. 

Seorang coach bisnis terkenal, Roby Tjiptadjaya, mengatakan bahwa ia sering bertemu klien yang memiliki mindset "dagang" hanya mampu menghasilkan omzet puluhan atau ratusan juta. Namun, ketika mindsetnya diubah menjadi bisnis yang profesional, mereka dapat menghasilkan omzet hingga miliaran rupiah.

Artinya sekarang kita bisa mengatakan bahwa bisnis itu adalah suatu usaha yang berskala, mulai dari bisnis kecil, menengah, hingga besar. Bisnis cenderung berkembang dengan perencanaan dan strategi-strategi tertentu yang diterapkan oleh perusahaan. 

Pertanyaannya, apakah usaha yang Anda jalani saat ini hanya dagang atau bisnis?


​​
Waspada! Hindari Bisnis Senja Sekarang Juga